DIARE

Kembali

07 February 2014

Apakah anda / anak anda pernah mengalami diare ? Apakah anda / anak anda pernah dirawat di Rumah Sakit karena diare ?

Diare merupakan penyakit yang sering kita temui pada dewasa maupun anak-anak.Diare adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami buang air besar yang berubah bentukfaeces / tinjanya daribentuk padat atau semipadat menjadi cair dan dari segi frekuensinya lebih dari 3 kali sehari.

Berdasarkan jangka waktu terjadinya, diare dibagi menjadi 2, yaitu diare akut dan kronis. Diare akut yang terjadi sampai dengan 7 hari, kemudian diare melanjut berlangsung 8-14 hari, sedangkan kronis terjadi lebih dari 2 minggu. Di Indonesia, lebih banyak kasus diare akut dibandingkan yang kronis.

Diare berbahaya jika menyebabkan dehidrasi. Kekurangan cairan dan elektrolit menimbulkan gangguan irama jantung, bisa menurunkan kesadaran sampai meninggal.

 

Penyebab Diare

Penyebab diare pada orang dewasa berbeda dengan pada anak-anak. Kalau orang dewasa disebabkan bakteri, karena memang salah makan, gangguan pencernaan malabsorpsi, pengaruh obat-obatan (pencahar) dan faktor stres.

Diare pada dewasa disebabkan makanan dan minuman yang tercemar kuman, seperti Eschericia coli (patogen), Salmonella sp, Shigella, virus, parasit seperti amuba, beberapa jamur seperti Candida sp.

Obat-obatan juga bisa menyebabkan diare, yaitu obat-obatan yang bekerja meningkatkan gerakan peristaltik usus atau mengencerkan faeces seperti obat pencahar. Kelebihan obat pencahar akan menyebabkan diare.

Ada hubungan usus dengan otak, karena stres memberikan impuls-impuls ke usus untuk meningkat gerakan peristaltiknya. Keadaan ini bisa menyebabkan diare. Anak sekolah menjelang ujian timbul diare akibat faktor psikis. Biasanya hanya sebentar, setelah faktor stres hilangnya, diare berhenti. Kalau diare terus menerus terjadi sampai dehidrasi diperlukan obat juga.

Kalau pada anak-anak,karena daya tahan tubuhnya masih rendah sehingga sangat mudah terinfeksi virus dan terkena diare.

Pada anak-anak, sebagian besar (sekitar 90%) diare disebabkan oleh infeksi rotavirus. Sebagian kecil diare disebabkan infeksi bakteri, parasit, jamur. Diare dapat dipicu pemakaian antibiotik. Sebagian kecil lagi penyebabnya adalah keracunan makanan, alergi, faktor psikologis yaitu stres.


Pencegahan Diare

Umumnya di kota-kota besar keracunan makan penyebab utama timbulnya diare pada orang dewasa, sedangkan di daerah disebabkan persediaan air minum /bersih yang terbatas. Jadi pencegahan diare dengan memperhatikan kualitas kebersihan makanan, juga selektif dalam mengkonsumsi makanan. Jagalah makanan dalam keadaan baik misal masukkan ke kulkas karena makanan yang di luar mudah terkontaminasi.

Mencuci tangan setiap kali memegang makanan.Anak-anak harus diajarkan untuk mencuci tangannya, sedangkan pada bayi sering dilap tangannya.

Berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena ASI mengandung immunoglobulin

Lakukan imunisasi campak karena campak bisa sebabkan diare dengan bersarang di mukosa.

Penanganan pertama diare di rumah

Orangtua tidak perlu panik jika anaknya diare. Lihat dahulu kondisi anak, apakah ada gejala dehidrasi. Komplikasi diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan. Dehidrasi ini berbahaya. Jika ada tanda-tanda dehidrasi, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Kalau tidak ada, anak dapat dirawat di rumah.

Terdapat 3 keadaan akibat dehidrasi, yaitu:

  1. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya anak tetap aktif, keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang air kecil (BAK) sering.
  2. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya anak gelisahatau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat), kelopak mata cekung, BAK mulai berkurang.
  3. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak lemas atau tidak sadar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.

Anak harus kencing dalam waktu 6-8 jam, jika lebih dari 8 jam tidak kencing maka dehidrasi ringan. Untuk anak yang lebih besar batas kencingnya 12 jam.

Jika tanpa dehidrasi, anak tidak perlu buru-buru dibawa ke dokter. Meskipun tergolong dehidrasi ringan tapi jika anak muntah setiap kali minum, sebaiknya langsung dibawa ke dokter karena akan mudah menjadi dehidrasi berat. Paling tidak diberikan obat muntahnya.

Anak juga harus segera dibawa ke dokter jika ada demam, muntah setiap kali makan dan minum, adanya darah dan lendir dalam tinja. Hal ini karena ada kemungkinan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang memerlukan pertolongan dokter.

Penderita diare jangan diberi air putih. Ada cairan khusus yang bisa langsung diminum dari botol tanpa diencerkan dan dapat dengan mudah diperoleh di apotek.

 

Pengobatan diare

Tidak selamanya diare itu buruk. Sebenarnya diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun yang dihasilkan oleh virus, bakteri, parasit dan sebagainya akan dibuang keluar bersama dengan tinja yang encer. Tidak boleh dihentikan diarenya, karena menghambat pergerakan usus. Seolah-olah diarenya berhenti tapi di dalam masih berlangsung. Efek sampingnya usus menjadi lecet.

Tindakan yang penting adalah diberikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan khusus yang mengandung elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Jangan dipuasakan, makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diarenya. Buah-buahan juga dihindari kecuali pisang dan apel karena mengandung kaolin, pektin, kalium yang berfungsi memadatkan tinja serta menyerap racun.

Obat yang boleh diberikan hanya absorben seperti norit, golongan smectite yang berfungsi menyerap racun. Bisa juga diberikan biakan bakteri hidup seperti lactobacillus.

Antibiotik diberikan hanya pada kasus yang terbukti ada infeksi bakteri misalnya penyakit kolera yang disebabkan Vibrio cholerae, penyakit disentri yang disebabkan parasit yaitu amuba dengan ciri-ciri fesesnya bau sekali, ada lendir, darah, penderitanya merasa sakit sekali saat mau BAB.Perlu dicermati, jika diare hanya berupa air saja dan ampasnya sedikit, itu menunjukkan ke arah infeksi virus sehingga tidak perlu antibiotik.

Campur tangan dokter juga diperlukan jika tidak ada perbaikan gejala setelah 48 jam, atau ada bukti terjadinya kemunduran, seperti dehidrasi, perut kembung, atau tanda-tanda disentri (panas > 38,5ºC dan darah pada tinja).